"I'll do anything for you." Kataku mantap, heran dapat kekuatan dari mana untuk ngomong kayak gini.
Jujur, aku senang banget. Aku mulai dekat dengan keluarga, Fra. Terutama, Mas Davis yang kayaknya tahu kalo aku ada feeling sama Fra. Dia 100% mendukung langkahku ini. Aku dan Mas Davis have a lot of things in common. Dan yang paling penting he speaks French!
Oh ya, I'm over Liz. She always love somebody else not me. Lagian, tipenya Liz tuh udah gak sesuai lagi. Tipeku, yang radikal cuek jutek suka marah tapi aslinya baik dan perhatian. Which is bisa aku lihat dari Fra.
Awalnya, aku kira Fra gak kenapa-kenapa sama orang yang ngerokok. Tapi dari yang aku lihat dimatanya dia kok jadi 100% lebih jutek dari yang ada. Sebenernya aku juga gak sering kok ngerokok, jarang malah. Sebagai atlit basket bukannya dibutuhin nafas yang panjang ya? Kalo, tipe Fra tipe anak baik-baik yang alim dan kuper I'll make myself jadi tipe dia.
Setelah, mengantarnya pulang aku pamit pulang juga. Tampang Fra udah gak enak banget. Mungkin, masih marah. Sesampainya di rumah, aku berpikir keras alasan apa yang harus aku berikan kalo mau telpon Fra.
Dengan memberanikan diri aku keluarkan bb disaku celanaku. Dering pertama, dering kedua, dering ketiga baru diangkat.
"Halo?" Sapanya dengan suara lelah.
"Hai, Fra. Gue udah sampe rumah."
"Oh."
"In case you want to know, jadi gue kasi tau."
"Oh."
Ayo cari topik, Tim! Lo pasti bisa! Kataku dalam hati.
"Ehm, udah mandi?"
"Udah, lo?"
"Belom, kan baru sampe hehe. Udah mau tidur ya?"
"Iya, about to. Until someone's annoying call me."
"Gue? Sorry, ya."
"Ehm, iya."
"Okay, selamat tidur ya. Jangan lupa minum obatnya."
"Errr, iya. Lo juga selamat tidur tapi mandi dulu."
"Bye."
"Bye."
"Eh! Fra!"
"Lo paling bisa bikin orang kaget ya! Duh!"
"Besok gue jemput ya, bye!" Kataku sambil memutuskan telpon.
Sekarang aku mandi dan tidur dulu, besok harus bangun pagi dan dandan yang bener buat jemput, Fra! Adios!
Senin, 28 Februari 2011
Timo's side
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar