Senin, 31 Mei 2010

The Best of Us - Fransisca

Timoleon masuk ke ruang ganti cowok dengan langkah santai. Aku harus memperjuangkan kesempatan ini. Kalau perlu aku masuk ke ruang gantinya!

"Kak! Kak Timo! Kak!"

"Buset nekat amat lo sampe masuk sini?"

"Duh, demi nilai, kak. Tolong dong 5 menit aja, kak."

"Gakbisa. Gue udah bentar lagi mau tanding. Harus fokus latihan."

"Cie Tim bawa cewek masuk ruang ganti!" sahut temen Timoleon yang jahil.

"Tim, ini masi di sekolah tau! Udah kebelet banget ya, Tim!"

"Suit suit!"

Ini anak kelas dua belas kok kelakuannya seperti anak SD sih. Bodo deh. Demi nilai aku rela melakukan apa saja. Demi nilai! Si Timo-timo ini malah senyum-senyum gakjelas lagi bikin orang jengkel. Sekarang dia malah angkat telpon. Loh? Kok tiba-tiba dia berbalik kearah pintu keluar ruang ganti?

"Kak!"

"Apaan sih lo? Ikut-ikut gue terus?!?"

"Wawancara, kak!"

"Gakmau. Sekarang gue mau pulang. Nyokap gue marah!"

"Saya ikut mobil kakak deh!"

"Terserah lo deh!"

Aku pun memberanikan diri masuk ke mobil kak Timoleon. Demi nilai, Fra! Sahutku dalam hati. Antara sudah frustasi dan capek hati. Aku masuk ke mobil Kak Timo. Tiba-tiba pintu mobil itu tertutup.

JEDER! Keningku menabrak pintu mobil Kak Timo. Yaampun, jahat banget si itu orang. Sakit banget. Rasanya aku pengen nangis sejadi-jadinya. Dan sebutir air mata pun mengenang di pelupuk mataku.

"Sorry ya, siapa tadi nama lo? Cepet masuk. Jangan nangis aja." Kata Timoleon sedikit lembut (HANYA SEDIKIT! Padahal gara-gara dia keningku nyut-nyutan parah!)

"Fransisca Alberthine Yurista Wilman kak."

"Iya, Frans."

"FRA KAK!" Seruku

Moodku langsung drop. Entah kemana mobil Timoleon ini berpacu. Aku hanya diam. Sudah tidak ada kalimat demi nilai di sanubariku. Bodo amat sampe Miss Ing marah. Aku gak peduli. Lebih baik aku BBM Giu sekarang.

FraW : Giu...... Tau gak lo? Kening gue kejedot pintu mobilnya si Timoleon Lumintang ini. Sakittttttt :(:'(

Giusepina : wah. Ati2 dong, Fra!

FraW : huhuhuhuhu. :(((

Giusepina : eh lumintang? Namanya lumintang?

FraW: iya.knp?

Giusepina : nama kayak nama nyokap gue! Selena Cecilia Lumintang

FraW: jangan2

Giusepina: GAK mungkin! Ogah punya sodara kayak dia, Fra!
Akupun memberanikan diri menatap Kak Timo yang duduk disampingku sambil memperhatikan BlackBerrynya yang dari tadi bergetar. Kok dia sibuk banget sih dengan BlackBerrynya. (FYI, Kak Timoleon ini mukanya sangar tapi masi anak mami. Kak Timo pake supir! Hihi)

"Apa lo liat-liat gue! Gak suka!" Tantangnya

Mampus gue ketauan, seruku dalam hati.

"Oia! Lo ngapain ikut sama gue???"

"Kan mau wawancara kak!"

"Loh? Sejak kapan lo ikut gue?"

"Waktu saya kejeduk pintu mobil kakak kan! Kakak suru saya masuk!"

"Oia gue lupa. Duh, kok bisa tolol gini." Lanjutnya "Pak! Berenti sebentar dipinggir!"

"Aduh gakbisa ini dibelakang angkot. Kita bisa diamuk masa, Tim."

"Yauda nih kita anterin dulu si Frans. Ruma lo di mana? Wawancaranya besok aja dikantin jam 13.00 gakpake telat."

"FRA kak! Gakpake NS! FRAAAAAAAA!" Seruku frustasi.

"Iye apa kata lo! Ruma lo di mana!"

"Galak amat sih, Kak! Cewek nih! Di Jalan ??Ingleside blok C-5!"

"Ha? Ingle? Gue Eagle blok A-10. Sial amat rumah gue deket lo!"

Diam. Bukan berarti aku kalah. Aku diam meredam rasa furstasi dan amarah yang sedang memuncak dalam dada. Aku diam menghadapi cobaan Tuhan dalam bentuk Timoleon. Aku diam karena lebih baik diam dari pada Timoleon kubunuh ditempat.

Minggu, 30 Mei 2010

Hello fellas,

Fra itu nama panjangnya
Fransisca Alberthine Yurista Wilman

Giu itu nama panjangnya
Giusepina Alexandra Hanessa Rumawas

Tau kan yang mana Sonia yang mana Cindy? Hehehe:)

Big Love,

Sonia 'Fra' Yurista

The Best of Us - Giusepina

Lamadie… sekolah yang lumayan seru tapi ngeselin. Hari pertama aja Miss Ing udah kasih PR katanya biar kita lebih akrab ama kakak kelas. Tugasnya sih gampang cuma wawancara tapi tetep aja males. Biar cepet selesai jadi aku mikir buat ngerjainnya pas pulang sekolah secepetnya.

Topik tugas Miss Ing soal Lamadie. Contohnya kayak guru favorit, mata pelajaran favorit, kritik dan saran untuk Lamadie.

Tapi untung saja aku dapat kakak yang baik, yaitu Kak Elizabeth yang walaupun dia seorang murid teladan dan berprofesi sebagai model dia baik banget. Tapi kasian Fra dia dapet Kak Timoleon Lumintang keren sih kata orang tapi kalo aku tebak dia jutek banget.

Kak Liz terbukti memang baik. Dia bilang akan menemuiku sepulang sekolah di perpustakaan seselesainya pelajaran di kelasku. Jadi setelah selesai pelajaran terakhir aku pun segera pergi ke perputakaan. Tetapi sebelum pergi ke perpustakaan aku sempat menawari Fra untuk pulang bareng.

"Hei, Fra! Mau pulang bareng?" Tanyaku.

"Kayaknya gue gakbisa deh. Ada janji sama Kak Timoleon sekarang. Duluan yah!"

Fra keliatan buru-buru banget. Moga-moga dia gak apa-apa. Aku pun segera pergi ke perpustakaan. Di sana Kak Liz udah nungguin aku

“Kak udah nunggu lama ya? Maaf ya kak soalnya tadi pelajaran Fisikanya lama”

“Gak apa-apa kok Giu. Aku juga belum terlalu lama. Lagian aku tau kok kalo abis pelajaran Fisika selalu dapet tes. Aku kan juga pernah kelas X hehehe.”

Kata orang-orang Kak Liz emang baik tapi aku gak nyangka kalo bakal sebaik ini. Aku pun mulai mewawancarai dia tentang sekolah Lamadie. Dia beranggapan baik banget sama sekolah ini. Setelah selesai mengerjakan tugas tanpa sadar aku dan Kak Liz jadi ngobrol ke mana-mana. Aku jadi tau kalo Kak Liz punya adik di sini yang seangkatan ama aku. Tiba-tiba Kak Liz nanya.

“Kamu tinggal di mana Giu?”

“Di perumahan Avonle kak.”

“Kita deketan dong. Aku juga di situ.”

“Ya ampun Kak kayaknya aku harus buru-buru pulang nih”

“Daaaa Giu. Hati-hati ya”

“Okd Kak”

Aku langsung cepet-cepet nyari Pak Karto sopirku. Waktu tadi Kak Liz nanya rumahku tiba-tiba aku inget klo hari ini adalah peresmian rumahku bisa gawat kalo aku sampe telat.

Pas aku sampe di rumah mama udah nungguin aku. Mukanya keliatan sedikit kesal karena aku telat datang.

“Dari mana Giu?” mama bertanya.

“Itu ma, tadi aku ada tugas sekolah. Sorry ya ma aku telat hehe”

“Ya sudahlah kalo untuk urusan sekolah. Lagian apa sih yang enggak untuk anak kesayangan mama ini?” mama langsung baik lagi.

Acara mulai jalan setelah aku selesai mandi, ganti baju dan lain-lain. Om tante ku semua datang. Sampai tetangga sekitar rumah juga datang. Tapi lama-kelamaan aku mulai bosan dengan acara yang seperti ini.

Jadi aku keluar dan mecari udara segar. Berharap ada sesuatu yang menarik…

Jumat, 28 Mei 2010

The Best of Us - Fransisca

Welcome to Lamadie! L.a.m.a.D.I.E! Dihari pertama Miss Ing sudah memberi kami tugas. Katanya sih untuk mempererat hubungan kami dengan kakak senior. Tugasnya simpel. Satu anak dapat satu kartu yang isinya nama senior yang akan diwawancarai.
Topik wawancaranya seputar Lamadie. Seperti guru favorit, mata pelajaran favorit, kritik dan sarana untuk Lamadie. Dan yang lain lain lain lainnya.

Untuk tugas ini Giu dapat Kak Elizabeth. Selain berprofesi sebagai murid teladan, Kak Liz juga berprofesi sebagai model. Kalian mungkin berpikir Kak Liz galak dan senioritas. Kalian salah besar jika berpikir seperti itu. Kak Liz adalah kakak senior yang paling baik dan friendly.
Sedangkan aku dapat Kak Timoleon Lumintang . Pemain basket dan seluruh cewek-cewek di Lamadie adalah die hard fansnya. Kak Timelon berjanji akan menemuiku di cafetaria jam 13.00 sepulang sekolah nanti.

"Hei, Fra! Mau pulang bareng?" Tanya Giu.

"Kayaknya gue gakbisa deh. Ada janji sama Kak Timoleon sekarang. Duluan yah!"

Aku berlari sekuat tenanga ke cafetaria. Pelajaran terakhir adalah fisika. Seperti yang dijanjikan saat awal pertemuan dengan guru fisika kami. Disetiap akhir pelajaran akan diadakan test. Ini sudah jam 13.05, itu berarti aku telat 5 menit dari janji. Untungnya Kak Timoleon masih ada disana.

"Lo telat 6 menit 32 detik." Kata Kak Timoleon sambil melirik jamnya.

"Sorry, Kak. Mister David ngasih test tadi, Kak."

"Terserah lo deh. Gue gak peduli, malah nyalaihin Mister David lagi. Sekarang lo telat gue harus latihan basket."

"Terus, wawancaranya gimana kak?"

"Terserah lo!"

Ha?? Aku sudah berlari sekuat tenaga menghampirinya. Memang sih aku telat 6 menit 32 detik (katanya tadi) tapi masa dia ninggalin aku gitu aja!

"Kak! Kak! Kak!"

"Apa sih lo?"

Galak amat, pikirku.

"Sekali lagi sorry kak. Aku bener2 minta maaf. Tapi, pleeeeeeasssssseeeeeee kasi aku waktu dong kak."

"Yaudah. Abis gue latihan basket."

"Jam 7 malem kak? Kakak selesai jam 7 malem kan kak?"

"Iya. Gue gak ada waktu deh selain itu."

"Terus nanti aku ngapain kak?"

"Ya lu tungguin gue lah. Kok lo bisa sih masuk Lamadie dengan otak pas2an gini??!"

Sialan, teriakku. Tentunya dalam hati.

"Ya udah deh kak. Janji ya kak."

"Iya deh apa kata lo. Sekarang lo minggir apa pengen ikut ganti baju juga?!"

Sial! Aku sangat sial hari ini.

Kamis, 20 Mei 2010

The Best Of Us - giusepina

Aduh males banget ya. Aku harus sekolah. Ditambah juga malas karena nanti harus masuk ke sekolah baru kelas baru dan harus punya teman baru. Kan belum tentu akan cocok sama anak-anak di sana. Tapi karena mama dan papa sudah memilihkan yang terbaik mau bagaimana lagi? Lagipula aku nggak tega buat bilang nggak buat masuk ke La Maddanie atau yang nanti akan aku sebut Lamadie karena kita sampe pindah rumah biar aku bisa lebih gampang berangkat sekolahnya. Dan juga menurutku nama sekolah itu lumayan keren. Mungkin aku bisa suka sama sekolah itu nanti kalo udh masuk ke kelas dan ketemu temen baru. Liat aja bentar lagi.

Hari ini harinya masuk sekolah. Aku pun melangkahi pintu gerbang masuk ke dalam. Di sana aku melihat seorang anak perempuan yang terlihat manis dan baik. Aku segera menghampirinya.

"Hai, lo murid X-2 juga yah?" sapaku.

"Iya, lo juga? Sekelas dong kita," dia membalas.

Dia kelihatannya tertutup. Tapi aku mengetahui bahwa nantinya aku akan bisa berteman dengannya. Dia punya something special dalam diri dia dan I love it.

"Iya dong gue X-2 juga. Salam kenal yah. Nama gue Giusepina, Giu. Lo?"

"Gue Fransisca, Fra. Dari SMP mana?"

"Dari SMP Tarkalims. Tau gak? Lo?"

"Tau dong. Gue dari SMP Registan"

"Yuk duduknya bareng." Ajakku

"Oke."

Dia baik dan aku menyukainya.

Senin, 10 Mei 2010

The Best Of Us - Fransisca

 Sebenarnya ada apa sih sama mereka? Itu yang terngiang-ngiang dipikiranku ketika aku masih duduk di bangku SMP, tepat setahun lalu. Dulu sih aku nangis gak karuan begitu tau apa yang menjadi alasan mereka. Tapi sekarang gak tuh! Ngapain nangisin gitu! Kalaupun mereka memusuhiku pun aku gak peduli sama sekali karena aku gak akan mati kan tanpa mereka?
Dan sekarang aku memasuki sekolah baruku La Maddanie, Lamadie nama kerennya. Setahu aku sih tidak ada teman SMPku yang mendaftar disini. Mereka, rata-rata, pindah ke Singapur, atau Malaysia. Bahkan si anak pintar dan pemilik saham terbesar perusahaan swasta itu pindah ke Amerika.
Kelas baruku lebih luas dari kelas SMP lamaku. Yah maklum lah. Semenjak ayahku melihat bagaimana aku dimusuhi teman-teman lamaku beliau langsung protektif berlebihan dan memutuskan untuk mendaftarkanku ke sekolah internasional bergengsi. Baginya Lamadie cukup bergengsi. (Dan cukup menguras kantong ayahku terlalu dalam. Ini menurutku). Aku sudah menawarkan diri untuk masuk ke sekolah negri namun ia menolaknya. Ibuku juga sama saja. Selalu membela ayah.
Lalu tiba-tiba ada anak perempuan cantik bermuka sendu menghampiriku.

"Hai, lo murid X-2 juga yah?" Ujarnya

"Iya, lo juga? Sekelas dong kita," balasku

Aku memang bukan orang yang cukup terbuka pada orang baru. Namun mengingat aku tidak punya teman disekolah ini aku harus bersosialisasi sebaik mungkin.

"Iya dong gue X-2 juga. Salam kenal yah. Nama gue Giusepina, Giu. Lo?"

"Gue Fransisca, Fra. Dari SMP mana?"

"Dari SMP Tarkalims. Tau gak? Lo?"

"Tau dong. Gue dari SMP Registan"

"Yuk duduknya bareng." Ajaknya

"Oke."

Gadis ini cukup ramah dan memiliki nama yang unik, pikirku.